Sponsor

"Ilmu Tanpa Amalan Ibarat Pohon Tanpa Buah" Ilmu Yang Berfaidah Adalah Ilmu Yang Digunakan Atau Dimanfaatkan, Dan Pekerjaan Yang Baik Adalah Pekerjaan Yang Dikerjakan Dengan Baik, Maka Ilmu Harus Dimanfaatkan Dan Harus Dipakai Untuk Memudahkan Dan Menyempurnakan Sesuatu Pekerjaan Agar Baik Hasilnya, Dan Mendatangkan Manfaat Bagi Kita Dan Orang-Orang Disekitar KIta.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, April 19, 2015

CONTOH DESAIN PENGEMBANGAN MEDIA


DESAIN PENGEMBANGAN MEDIA
A.    Identitas
1.      Mata Pelajaran                : Bahasa Arab
2.      Tingkat Pendidikan        : MTs AL-ARSYADI
3.      Kelas / Semester             : VII (Tujuh) / Semester I
4.      Jam Pelajaran                  : 120 Menit
5.      Tahun Ajaran                  : 2013/2014
6.      Materi                             : Muhadatsah Bahasa Arab

1. Latar Belakang/ Rasional

     Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya tanpa adanya bahasa mereka tidak dapat berkomunikasi antara sesamanya. Dalam berkomunikasi manusia memiliki banyak cara untuk menyampaikannya antara lain dengan menggunakan bahasa secara lisan, tertulis maupun isyarat. Dalam hal ini pembelajaran bahasa Arab yang erat hubungannya dengan usaha memenuhi tuntunan ajaran agama, sebab jika orang Islam menguasai bahasa Arab maka dengan sendirinya ia akan mudah memahami maupun menghayati serta mengamalkan ajaran agama sebagaimana yang dianjurkan oleh alQur’an dan al Hadits juga kitab kitab lain yang berisi ajaran agama.
      Ada asumsi lain yang tidak mendukung pengajaran bahasa arab yaitu bahwa sebagian besar anak didik yang tidak mampu berbahasa arab ternyata masih bisa menyelesaikan studinya dan lulus, dengan pengertian lain bahwa bahasa Arab bukan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh murid  Dari latar belakang pendidikan siswa di MTs AL-ARSYADI Harapan baru yang berbeda yakni ada yang berasal dari MI dan ada yang dari SD yang mana belum ada pelajaran bahasa arab, maka dari itu guru bahasa arab di sini menggunakan media kartun humor juga sebagai stimulator kegiatan pengajaran bahasa arab.
     Di sini penulis menggunakan media Kartun Humor sebagai salah satu daya tarik dalam pengajaran muhadatsah yang mana siswanya terstimulasi dengan pengaruh gambar kartun bersifat humor, jadi dengan media tersebut diharapkan mampu menstimulasi palaksanaan pengajaran bahasa arab menjadi lebih efektif.



2. Rumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penyusun merumuskan masalahnya sebagai berikut:
a.Apa pengertian pengajaran Muhadatsah?
b.Apa tujuan pengajaran Muhadatsah?
c.Bagaimana kaidah-kaidah umum pengajaran Muhadatsah?


3.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:
a.Mengetahui pengertian Muhadatsah.
b.Mengetahui tujuan pengajaran muhadatsh.
c.Mengetahui kaidah-kaidah pengajaran muhadatsah.

4.Materi Pembelajaran

A.Pengertian pengajaran bahasa arab
      
               Kata “pengajaran” berasal dari “ajar” yang mendapat imbuhan pedan akhiran an,
sehingga terbentuk kata pengajaran yang artinya perihal mengajar atau cara mengajar.
Sedangkan “mengajar” sendiri diartikan segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.
          Ada beberapa teori lain yang menjelaskan tentang definisi mengajar di antaranya :
a. Definisi yang lama : Mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalamanpengalaman
dan kecakapan anak didik kita.
b. Definisi dari De Queliy dan Gazali : Mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi modern di negaranegara yang sudah maju : “Teaching is the guidance of learning” ( Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam
proses belajar).
d. Definisi dari Klipatrik : Mengajar adalah mencari keadaan atau situasi yang mengandung problem kemudian siswa harus menghadapi masalah itu untuk dapat menyelesaikannya.
e. Definisi dari Alfin : Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba, menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, ideals (citacita) attitude, appreciations (penghargaan) dan knowledge.
f. Definisi dari Morrison D. MC. Intyre : Mengajar adalah aktivitas personal yang unik.
g. Definisi dari R. Pancella : Mengajar adalah membuat keputusan (decision making) dalam interaksi dan hasil dari keputusan guru adalah jawaban siswa atau sekelompok siswa, kepada siapa guru berinteraksi.
h. Definisi dari Mursell : Mengajar adalah mengorganisasikan belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.
i. Definisi dari Warn Rasyidin : mengajar adalah partisipasi guru dan siswa satu sama lain.

        Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwasanya mengajar adalah proses membelajarkan siswa menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.
     Menurut Dr H. Zuhairini menjelaskan bahwasannya mengajar mempunyai arti memberikan pengetahuan kepada anak agar mereka dapat mengetahui peristiwa hukumhukum atau proses daripada suatu ilmu pengetahuan, sedangkan pengajaran berarti pemberian pengetahuan anak agar mempunyai ilmu pengetahuan.
    Dari definisidefinisi diatas maka pengajaran diartikan sebagai transfer of knowledge yaitu usaha guru untuk menyampaikan dan menambah ilmu pengetahuan. Di samping itu terdapat definisi yang lain denga sudut pandang yang berada, di antaranya :
a. Menurut Dr.H. Nana Sudjana menjelaskan pengajaran adalah “interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran yakni kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya”. 23
b. Menurut Ki Hajar Dewantara mengemukakan “Pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara membeli ilmu atau pengetahuan, serta memberi kecakapan kepada anak agar dapat berfaedah buat hidup anak baik lahir maupun batin”.
  Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwasannya pengajaran adalah proses pemberian ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada orang lain, sehingga ilmu pengetahuan dan keterampilan itu bermanfaat bagi orang lain atau dapat dimiliki oleh orang lain.
   Sedangkan yang dimaksud pengajaran muhadatsah adalah proses pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada orang lain, sehingga orang tersebut dapat mengambil manfaatnya atau terampil melakukan muhadatsah berbahasa Arab khususnya.


B. Tujuan Pengajaran Muhadatsah

       Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan karena pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah ia menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses belajar mengajar.
    Oleh karena itu, tujuan pengajaran haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang akan dituju tepat mengenai sasaran. Pengajaran ini diarahkan kepada penerapan tujuan, yakni tujuan jangka panjang (umum) dan tujuan jangka pendek (khusus). Dalam tujuan khusus adalah merupakan penjabaran dari tujuan umum, karena tujuan umum itu sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan spesifik.
  Tujuan pengajaran muhadatsah pada umumya adalah :
a. Supaya pelajar bisa berhubungan atau berkomunikasi dengan orang penguasa bahasa yang dipelajari.
b. Supaya pelajar bisa berkomunikasi secara benar, baik dan indah yang menimbulkan simpati kepada orang penguasa bahasa yang dipelajari.
c. Supaya pelajar mengambil pengetahuan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang dipelajari.
     Adapun tujuan pengajaran muhadatsah secara umum dapat diperinci sebagai berikut :
a. Supaya paham dan mengerti segala hal yang dibaca atau di dengar dalam bahasa arab.
b. Supaya mengerti makna dalam membaca alQur’an sehingga dapat mengambil petunjuk dan pengajaran dari padanya.
c. Supaya dapat belajar ilmu agama Islam dalam bukubuku yang banyak dikarang dalam bahasa Arab, seperti Ilmu Tafsir, Hadits, Fikih, dan sebagainya.
d. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab, untuk berhubungan dengan kaum Muslim di luar negeri, karena bahasa Arab itu sebenarnya bahasa umat Islam di seluruh dunia, bahkan bahasa Arab sekarang telah menjadi bahasa ilmiah.
    Tujuan pengajaran di atas masih sangat umum dan masih sangat mengambang, maka dari itu perlu dijabarkan secara khusus agar tujuan umum tadi dapat tercapai. Adapun tujuan dari pengajaran ini adalah disesuaikan dengan materinya seperti tujuan khusus Muhadatsah (bercakapcakap), Muthala’ah (membaca), Qawa’id ( NahwuSharaf ), Imla’ (dikte) dan tujuan
khusus Insya’ (mengarang).
    Secara ideal, tujuan proses belajar mengajar adalah agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh murid ini yang disebut sebagai “Mastery Learning” atau belajar totalitas, artinya penguasaan penuh.
   Begitu juga dengan pengajaran bahasa Arab khususnya, siswa harus menguasai penuh bahan pelajaran bahasa arab tersebut guna mencapai tujuan yang diinginkan.
    Penguasaan penuh ini dapat dicapai dengan syaratsyarat sebagai berikut :
a. Bakat untuk mempelajari sesuatu
b. Mutu pengajaran
c. Kesanggupan untuk memahami pengajaran
d. Ketekunan
e. Waktu yang tersedia untuk belajar
     Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya seorang siswa harus menguasai penuh pelajaran yang diberikan agar tercapai tujuan pengajaran yang diinginkan dengan syarat sebagaimana yang tertulis di atas.

C.Kaidah-kaidah Umum Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengajaran Muhadatsah

           Kesan bahwa belajar bahasa Arab itu sangat sulit, sukar, sebenarnya
tidak perlu terjadi manakala pengajaran bahasa Arab disajikan secara metodologis. Agar bahasa Arab tidak dipandang sulit, maka pengajaran perlu memperhatikan kaidahkaidah umum sebagai berikut :
a. Hendaklah mengajarkan bahasa itu dimulai dengan bercakap-cakap, meskipun dengan katakata
yang sederhana dan yang telah dipahami dan dimengerti oleh anak didik. Mengajarkan qowaid (nahwusharaf) dapat disajikan setelah anak didik mahir berbicara membaca dan menulis bahasa Arab. Atau boleh diajarkan sambil lalu dalam mengajarkan kecakapan.
b. Usaha dalam menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat peraga. Hal ini sangat penting agar mengajar menjadi menarik, bergairah dan membantu memudahkan dalam memahami pelajaran bahasa Arab.
c. Mengajar hendaklah dengan mementingkan kalimat yang mengandung pengertian dan bermakna.
d. Mengajarkan bahasa Arab itu hendaklah mengaktifkan semua panca indera anak didik. Lidah harus dilatih dengan percakapan, mata dan pandangan dilatih unuk membaca dan tangan dilatih untuk menulis dan mengarang.
e. Pelajaran bahasa Arab hendaklah menarik perhatian dan disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan anak didik.
f. Para siswa harus banyak dilatih bicara, menulis dan membaca.

4. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah             :     MTs Al-Arsyadi Harapan Baru
Kelas/Semester                :     VII (Tujuh) / 1 (Satu)
Mata Pelajaran                :     Bahasa Arab
Tema                                :     Muhadatsah Bahasa Arab
Alokasi Waktu                 :     2 X 40 menit
Pertemuan ke-                 :     1

         A. Standar Kompetensi 
Memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana , baik fiksi atau nonfiksi melalui kegiatan membaca, menganalisis, dan menemukan pokok pikiran tentang Muhadatsah
   B. Kompetensi Dasar
Membaca nyaring , melafalkan huruf hijaiyah, kata frase, kalimat dengan ucapan, tekanan, dan intonasi yang sesuai dengan keadaan
   C. Tujuan Pembelajaran
1.         Siswa mampu bercakap-cakap dengan lawan bicara dan mengucapkan kalimat-kalimat yang tersaji dengan ucapan tekanan, dan intonasi dengan benar bacaan yang bertema
2.        Siswa mampu mengucapkan tanya jawab bahasa arab dengan kawan
3.        Siswa mampu menjawab pertanyaan atau latihan mengenai kandungan materi




   D. Materi Pembelajaran
المحادثة  :
الموضوع : نتيجة اللإمتحان

س : كيف حال نتيجة امتحانك؟
ج :  لا بأس بها.
س : كم مجموعة نتيجة الرياضيات؟
ج : نتيجة الرياضية مقبولة و نتيجة المطالعة جيدة.
س : ممكن ان أنظر هما؟
ج: طبعا هاهيذه

المفردات :
- نتيجة  :
- امتحان :
- مقبولة مفعول من قبل – يقبل :
Terjemahan :
Percakapan :
Judul : Hasil Ujian
A : Bagaimana dengan hasil ujian anda?
B : Lumayan
A : Berapa nilai matematikanya?
B : saya dapat nilai cukup untuk matematika dan nilai bagus untuk muthola’ah.
A : Bolehkah saya lihat?
B : Tentu saja ini.


Kosa-kata :
- Nilai
- ujian
- diterima/cukup

   E. Metode Pembelajaran
1.        Ceramah : metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal
2.        Diskusi : metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
3.        Tanya Jawab

   F. Langkah-Langkah Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Nilai Karakter Yang dikembangkan
1.
Pendahuluan
a. Guru masuk kelas kemudian mengucapkan salam, lalu menanyakan keadaan siswa kemudian berdo’a lalu mengabsen.
b. Apersepsi: Guru menanyakan pelajaran yang kemarin kemudian mengaitkannya dengan pelajaran yang sekarang.

10 menit
Religius
Rasa ingin tahu

2.
Kegiatan Inti
a. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa. Kemudian guru membacakan bacaan tersebut dengan intonasi dan lafal yang benar
b. Guru membagi kelompok menjadi dua orang dua orang
c. Guru meminta siswa berdiri dan berbaris berhadapan dua orang dua orang
d. Guru memberikan materi muhadatsah نتيجة اللإمتحان
e. Guru mengajak siswa untuk memulai percakapan dengan teks yang sudah dibagi
f. Guru memberi tugas untuk menghafalkan teks masing-masing.

60 menit
Komunikatif
Rasa ingin tahu
Kerja keras dan kreatif
3.
Penutup
a. Refleksi: menunjuk kelompok dua orang mendemosntrasikan hafalannya
b. Tindak lanjut: meminta siswa untuk menghafal mufrodat yang telah dipelajari.

10 menit
Komunikatf


   G. Sumber Belajar
Hadisukulla yaumin,daily conversation book 1, H.damiri fadil,khairi habibullah,LAC,
Pondok modern gontor ponorogo East java indonesia.
         H. Penilaian
              1. Teknik
       a. Tes Lisan
       b. Non tes
     2. Bentuk
     a. Tes Tanya jawab
    b. Unjuk kerja
     3. Instrument
     a. Soal
اجب هذه المحادثة :
1. كيف حال نتيجة امتحانك؟  
2. كم مجموعة نتيجة الرياضيات؟     
3. ممكن ان أنظر هما؟  
Jawaban !
1 لا بأس يها.        
2 نتيجة الرياضية مقبولة و نتيجة المطالعة جيدة
3 طبعا هاهيذه




Format Penilaian

No
Nama siswa
Aspek yang di nilai
Jumlah yang dinilai
Rata-rata
Istima’
Kalam
Qira’ah
Intonasi



















    Samarinda, 27 Desember 2013


              Kepala Madrasah,                                                                  Guru Mapel,



           Saiful Anwar,Sag,MPd                                                            Ahmad Fuadi, SPdi
  

B.     Desain Media

1.      Gambar



2.      Alur cerita penggunaan media.
    Media gambar atau kartun banyak disenangi siswa adapun media kartun diatas dibuat dan digunakan bertujuan untuk menarik minat siswa dalam melakukan muhadatsah, dengan adanya contoh muhadatsah yang siswa lihat dengan sebuah kartun maka siswa akan lebuh mudah untuk mengikuti pembelajaran dan lebih menarik.
3.      Bahan
a.       Kertas bergambar
b.      Kertas karton
c.       Stereofoam
d.      Lem