Sponsor

"Ilmu Tanpa Amalan Ibarat Pohon Tanpa Buah" Ilmu Yang Berfaidah Adalah Ilmu Yang Digunakan Atau Dimanfaatkan, Dan Pekerjaan Yang Baik Adalah Pekerjaan Yang Dikerjakan Dengan Baik, Maka Ilmu Harus Dimanfaatkan Dan Harus Dipakai Untuk Memudahkan Dan Menyempurnakan Sesuatu Pekerjaan Agar Baik Hasilnya, Dan Mendatangkan Manfaat Bagi Kita Dan Orang-Orang Disekitar KIta.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, April 4, 2014

JANGAN JADI MUSLIM GATEK, MANDEK, AND MISKIN IDE




Jangan Jadi Muslim Gatek, Mandek N Miskin Ide
Mari Jadi Muslim Yang Inovatif dan Kreatif





   Gagap Teknologi? gak la yaw,... mandek n kesulitan ngungkapin ide? Sorry, kayak gituan kita kudu buang jauh-jauh. Bagaimana caranya kita bisa jadi muslim yang inovatif n kreatif yang bisa diharapin? Pak Buyung, instruktur dari Lembaga Manajemen Trustco dalam Acara BIAS (Bincang2 Ahad Siang) Di Islamic Center Bekasi (24/08) mengatakan, ada caranya jadi muslim yang inovatif n kreatif. (apa tuh pak?) :

Ø  Jangan ragu untuk mencoba. Nah, ini terkadang yang sulit bagi kita, berani bertanya atau mencoba sesuatu yang kemungkinan itu adalah lebih baik untuk kita.
Ø  Jangan takut untuk melontarkan ide-ide yang ada dalam otak n fikiran kita. Ide itu amat berharga, cuma sesekali lewatnya dan kadang-kadang kelintas doang di fikiran kita. Makanya begitu ada ide, coba kemukakan atau tulis itu ide, belajar PD lah!!!.
Ø  Bangga dengan karya sendiri. Memang karya kita tidak ada duanya di dunia, sejelek apapun yang kita buat, rasa dan bentuk tidak ada yang bisa menyamainya.
  
    Lanjutnya lagi, menurut beliau untuk menjadi seorang muslim yang inovatif dan  kreatif itu harus punya modal keuletan. Tidak pernah ada kata untuk menyerah serta selalu berusaha selangkah lebih maju dari yang lainnya. Pada intinya, teruslah jangan bosen untuk mengembangkan ide-ide yang ada.. sebagai ilustrasi, Einstein dan Thomas Alfa Edison, keduanya tak pernah selesai sekolah itu. Ehternyata menjadi orang pinter dan terkenal.  Rahasianya apa? mereka tuh ngak pernah bosen melontarkan ide dan gagasan. Bahkan Thomas Alfa Edison menemukan lampu pijar, butuh 1000 kali percobaan baru ketemu tuh lampu bohlam.

    Dan yang terakhir, rahasia menjadi muslim yang inovatif n kreatif adalah selalu berfikir, tak pernah bosen menggagas sebuah ide. Selalu bertanya dan menulis, merekam dan  berani berargumentasi serta tidak lupa kepada Allah.



Yuk be a Smart Muslim!!


KATA - KATA MOTIVASI PENGGUGAH JIWA


Menjadi Apapun Dirimu




Menjadi karang-lah, meski tidak mudah. Sebab ia kan menahan sengat binar mentari yang garang. Sebab ia kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah. Sebab ia kan melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan. Sebab ia kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-menerus dan coba melemahkan keteguhannya. Sebab ia kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus. Sebab ia kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu dan bosan.
Menjadi pohon-lah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah. Sebab ia ‘kan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya. Sebab ia ‘kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar. Sebab ia ‘kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir. Sebab ia ‘kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang. Sebab ia ‘kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan. Sebab ia ‘kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan. Sebab ia ‘kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya. Sebab ia ‘kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.
Menjadi paus-lah, meski itu tak mudah. Sebab dengan sedikit kecipaknya, ia akan menggetarkan ujung samudera. Sebab besar tubuhnya ‘kan menakutkan musuh yang coba mengganggu. Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.
Menjadi elang-lah, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah. Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit. Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya. Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru. Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh. Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya. Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa. Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.
Menjadi melati-lah, meski tampak tak bermakna. Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya.
Menjadi mutiara-lah, meski itu tak mudah. Sebab ia berada di dasar samudera yang dalam. Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia. Sebab ia begitu berharga. Sebab ia begitu indah dipandang mata. Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam.
Menjadi kupu-kupulah, meski itu tak mudah pula. Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.
Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga gelombang. Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya. Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan. Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi. Melati ikhlas ‘tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya. Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan. Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.
Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian. Elang menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo bentang cakrawala. Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera. Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan. Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaan. Mutiara tetap bersinar dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada. Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.
Menjadi apapun dirimu…, bersyukurlah selalu. Sebab kau yang paling tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini kekuatanmu. Sebab kau sadari kelemahanmu. Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau. Tapi, tetaplah sadari kehambaanmu.